Indische Social Democratische Vereniging (ISDV) Merupakan Cikal Bakal Partai Komunis Indonesia (PKI)

Jurnal Pendidikan dan Kajian Sejarah 3 (5), 6-13, 2014

Permasalahan dalam tulisan ini adalah Ideologi komunis masuk ke Indonesia pada tahun 1913 diperkenalkan oleh Hendricus Josephus Fransiscus Maria Sneevliet. Ia adalah mantan ketua Gerakan Buruh Nasional dan mantan pemimpin partai revolusioner di salah satu propinsi di negeri Belanda. Mula-mula ia bekerja sebagai wartawan perdagangan di Soerabajasche Handelshand milik sindikat perusahaan-perusahaan gula di Jawa Timur, tidak lama kemudian ia pindah ke Semarang dan bekerja sebagai sekretaris di sebuah maskapai dagang (Depdiknas, 1995: 5). Sneevliet yang dilahirkan di Belanda pada tahun 1883 memulai karirnya sebagai seorang penganut mistik katholik tetapi kemudian beralih ke ide-ide sosial demokratis yang revolusioner, pada tahun 1914 Sneevliet mendirikan Indische Social Demokratische Vereniging (ISDV) di Indonesia. ISDV dengan cepat akan menjadi partai komunis pertama di Asia yang berada di luar Uni Soviet. Pada awal berdirinya, anggota ISDV seluruhnya orang Belanda, tetapi organisasi ini ingin memperoleh dasar dikalangan rakyat Indonesia untuk dapat menyebarkan faham marxis. Oleh karena itu pada tahun 1916, ISDV menjalin persekutuan dengan Insulinde (merupakan organisasi politik yang didirikan oleh peranakan Belanda dan orang Belanda kelahiran Indonesia pada tahun 1907 di Bandung, pada awalnya Insulinde bertujuan untuk memperjuangkan kepentingan bangsa peranakan Indonesia-Belanda tetapi pada tahun 1919 anggaran dasarnya diubah dan keanggotaan Insulinde di buka untuk semua bangsa kemudian kedudukannya dipindahkan dari Bandung ke Semarang). Anggota Insulinde berjumlah 6000 orang termasuk beberapa orang Jawa yang terkemuka, tetapi organisasi ini jelas bukanlah suatu alat yang ideal untuk memenuhi keinginan ISDV demi memperoleh dasar dikalangan rakyat Indonesia. Oleh karena itu maka perhatian ISDV mulai beralih kepada Sarekat Islam. Hal ini disebabkan karena Sarekat Islam memiliki jumlah pengikut yang besar dikalangan rakyat Indonesia.

MJURNAL YAQZHAN: Analisis Filsafat, Agama dan Kemanusiaan 3 (1), 2017

Pada akhir abad ke-19 paham liberalisme ekonomi ala Barat terdengar gaungnya oleh pemerinah Hindia-Belanda. Paham itu mengubah kebijakan ekonomi pemerintah dari yang semula kerja paksa menjadi industrialisasi. Masuknya investasi swasta telah mengubah tanah-tanah perkebunan menjadi pabrik-pabrik dan mengubah buruh-buruh tani bumi putra menjadi buruh-buruh pabrik. Kebijakan pemerintah itu mendapat kritik dari kaum kiri yang berpaham Marxisme di Belanda. Kritik itu berhasil mendesak pemerintah untuk memberlakukan kebijakan politik „balas-budi‟ atau eticshe politic. Kebijakan ini lah yang kemudian menjadi awal masuknya paham Marxisme di Indonesia. Kebijakan politik etis telah membuka kran terbentuknya perkumpulan-perkumpulan di Hindia-Belanda. Sneevliet, seorang anggota kaum kiri Belanda masuk di Indonesia membawa paham Marxisme dengan mendirikan Indische Social Democratische Vereniging (ISDV). Pengaruh ISDV sampai pada Sarekat Islam (SI) yang saat itu memiliki basis massa yang banyak, yang kemudian membentuk SI-Merah. Oleh perkumpulan ini Marxisme menemukan kesamaan dengan ajaran Islam. Keduanya bertemu pada kesamaan pada perjuangan pembebasan kaum lemah. Analisis perjuangan kelas dalam Marxisme digunakan untuk menginterpretasi ayat-ayat al-Qur‟ an. Misalnya, Hadji Misbach menafsirkan surat al-Humazah menemukan dua kontradiksi kelas, antara kaum uang dan kaum mustadl‟ afin yang disebabkan oleh fitnah kapitalisme berupa kesengsaraan rakyat. Pengaruh Komunisme di Indonesia pengaruh Komunisme di Indonesia 

Masril, M. Ag Secara historis paham komunis di Indonesia mulai masuk pada perang dunia pertama tepatnya tahun 1913 dibawa oleh seorang pemimpin buruh di negeri Belanda yaitu HJFM Sneevliet sebagai anggota Social Democratische Arbaider Partij (SDAP), di Indonesia bersama tiga kawanya yang berahaluan sosialis mendirikan Indische Social Democratische Vereningging (ISDV) pada tahun 1914. Kemudian Sneevliet berhasil melakukan Infiltrasi dengan" Blok di dalam" terhadap Sarikat Islam (SI) maka ISDP semakin kuat dan mempunyai pengikut yang banyak, kader-kader Sneevliet orang Indonesia asli yang nantinya akan melanjutkan penyebaran faham komunis seperti Samaun, Darsono dan Alimin yang dulunya adalah anggota SI, dari generasi inilah yang akan memotori terjadinya pemberontakan Madiun 1948 dan Pemberontakan G/30/S/PKI 1965. Faktor pendukung hidupnya paham ini karena rakyat Indonesia mayoritasnya buruh dan tani. Secara umum masyarakat Indonesia sangat menderita dengan kehadiran komunisme, pemberontakan G/30/S/PKI termasuk salah satu penyebab jatuhnya rezim Soekarno (orde lama), Hal ini berbalik dengan rezim Soeharto (orde baru) dimana paham komunisme dan logonya dilarang dengan jelas termaktub dalam Ketetapan MPRS No: XXV/MPRS/1966. Pada saat ini (reformasi) isu komunisme mengemuka lagi semakin lama semakin masif isunya di tengah masyarakat, mulai dari isu pemerintah harus minta maaf pada korban tragedi tahun 1965 dan terdapat masih banyak isu lain yang bereda. Namun, inti dari isu tersebut ingin menunjukkan bahwa faham komunis bangkit setelah dikubur dan diharamkan di Indonesia sejak tahun 1966.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dapatkah Pendidikan Islam Menjadi Solusi di era disrupsi ?

Essai diri sendiri