Dapatkah Pendidikan Islam Menjadi Solusi di era disrupsi ?

Sebelum kita membahas apakah pendidikan Islam bisa menjadi solusi di era disrupsi, alangkah baiknya kita mengetahui pengertian pendidikan Islam dan arti dari disrupsi itu sendiri.
Pendidikan Islam memiliki banyak arti yang mana para ahli pendidikan Islam mengartikannya.
1.menurut Muhammad Fadhil Al
Jamali memberikan pengertian Pendidikan Islam yaitu upaya
mengembangkan, mendorong serta mengajak manusia lebih maju
dengan berlandaskan nilai-nilai yang tinggi kehidupan yang mulia,
sehingga terbentuk pribadi yang lebih sempurna baik yang berkaitan
dengan akal,perasaan, maupun perbuatan (Bukhari Umar: 2011, 28).
2.Menurut Asy-Syaibani mendefinisikan Pendidikan Islam adalah proses
mengubah tingkah laku individu pada kehidupan pribadi, masyarakat,
dan alam sekitarnya, dengan cara pengajaran sebagai suatau aktivitas asasi dan sebagai profesi antara profesi-profesi asasi dalam masyarakat (Andi Hidayat: 2018, 65).

Pengertian Disrupsi menurut para ahli
disrupsi pertama kali dikenalkan oleh Clayton M.Christensen dalam bukunya The Innovator’s Dilemma (1997), teori ini tidak langsung popular dan disadari oleh para intelektual, baru pada 2015 dikoreksi dan direspon oleh King dan Baatartogtokh, teori
ini kemudian diperkuat francis Fukuyama yang menerbitkan The Great Disruption: Human Nature and the Reconstitution of Social Order (1999), yang mana dengan pandangan ilmu sosial dalam
menganalisis perubahan masyarakat menjelang akhir abad ke-20
(Johanis Ohoitimur: 2018, 144).

Teknologi di era Revolusi Industri 4.0 menyebabkan terjadinya perubahan di berbagai segi dalam kehidupan. Revolusi ini mengubah dari hal-hal yang konfensional beralih ke sistem digital yang lebih canggih. Teknologi memberi peluang pada hal-hal praktis menjadi serba otomatis dan penuh inovatif di berbagai sektor kehidupan. 
Pemanfaatan teknologi dalam proses belajar mengajar di era disrupsi menjadi persyaratan dasar. Pendidikan agama Islam sebagai salah satu yang akan terkena imbas gelombang teknologi. Teknologi dihadirkan untuk meningkatkan mutu pendidikan agama Islam. Materi pendidikan dikembangkan dengan mengikuti perubahan yang terjadi termasuk dalam penggunaan media pembelajaran dan aplikasi di smart phone menjadi penting. Perubahan ini sesuai dengan perkembangan subyek didik di era millenial. Ada sisi kekhasan pendidikan agama Islam yang tidak tergantikan dengan teknologi, yakni keteladanan.

Dapatkah pendidikan Islam menjadi solusi diera disrupsi?
mengutip dari M.Ali Sibram Malisi peluang bagi Pendidikan Islam pada masa disrupsi
yaitu pertama meningkatkan peran dan fungsi karena sejak diberlakukannya UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
nasional, pemerintah sudah mengatur sedemikian rupa peraturan
untuk bagaimana Pendidikan Islam mengembangkan dan mengakselerasi instrument yang berkaitan dengan Pendidikan Islam,kedua peningkatan sumber daya manusia yang unggul serta mampu berinovasi dengan efektif, ketiga mengembangkan bahan pembelajaran dan metode pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi informasi dengan bentuk digital,keempat jangkauan
Pendidikan Islam akan lebih luas dengan terbukanya teknologi informasi akan memudahkan praktisi Pendidikan Islam untuk menyampaikan pemahamannya secara gradual dan komprehensif (M.
Ali Sibram Malisi: 2017, 6).
Adapun tantangan bagi Pendidikan Islam di era Disrupsi yaitu dengan adanya dorongan digitalisasi sebagai pertanda percepatan
disrupsi maka akan sangat dilemma bagi Pendidikan Islam berubah atau kalah, dengan disrupsi yang bercirikan efektif, inovatif dan otomatisasi maka gaya lama ataupun tradisionalitas dalam
pengajaran, bahan dan metode Pendidikan Islam harus dikemas dengan baik, karena di era disrupsi ini murid bisa jadi sudah mencari bahan pembelajaran diinternet sehingga dia mampu mengetahui
sesuatu dengan cepat,kemudian pemahaman Pendidikan Islam akan
semakin komplek karean terbukanya informasi maka perbedaan pendapat akan terjadi karena berbeda sumber pembalajaran,tantangan selanjutnya adalah bagaimana Pendidikan Islam bisa
menintegrasikan keilmuan bukan hanya pembelajaran Islam saja namun bisa digunakan pendekatan ilmu lain dalam proses pembelajaran Pendidikan Islam.

Jadi, kesimpulan dari uraian di atas apakah pendidikan Islam menjadi solusi di era disrupsi?
Iya, pendidikan Islam bisa menjadi solusi di era disrupsi karena 
1.bisa meningkatkan peran dan fungsi pendidikan Islam
2.meningkatkan sumber daya manusia yang unggul dan mampu berinovasi
3.mengembangkan bahan pembelajaran dan metode pembelajaran.
Tetapi ada juga tantangan bagi pendidikan Islam diera disrupsi yaitu dengan adanya dorongan digitalisasi sebagai pertanda percepatan disrupsi maka akan sangat dilemma bagi Pendidikan Islam berubah atau kalah, dengan disrupsi yang bercirikan efektif, inovatif dan otomatisasi maka gaya lama ataupun tradisionalitas dalam pengajaran, bahan dan metode Pendidikan Islam harus dikemas dengan baik, karena di era disrupsi ini murid bisa jadi sudah mencari bahan pembelajaran diinternet sehingga dia mampu mengetahui sesuatu dengan cepat,kemudian pemahaman Pendidikan Islam akan semakin komplek karean terbukanya informasi maka perbedaan pendapat akan terjadi karena berbeda sumber pembalajaran,tantangan selanjutnya adalah bagaimana Pendidikan Islam bisa menintegrasikan kelimuan bukan hanya pembelajaran Islam saja namun bisa digunakan pendekatan ilmu lain dalam proses pembelajaran Pendidikan Islam.


Daftar pustaka
https://jurnal.umj.ac.id/index.php/MaA16/article/download/10027/5753







Komentar

Postingan populer dari blog ini

Essai diri sendiri